Persatuan Tionghoa Malaysia

Persatuan Tionghoa Malaysia
马来西亚华人公会
Nama dalam bahasa Mandarin馬來西亞華人公會
马来西亚华人公会
Mǎláixīyà huárén gōnghuì
Nama dalam bahasa Tamil மலேசிய சீனர் சங்கம்
Malēciya cīṉar caṅkam
SingkatanMCA
馬華
PresidenWee Ka Siong
Sekretaris JenderalChong Sin Woon
Deputi PresidenMah Hang Soon
Wakil Presiden
  • Lim Ban Hong
  • Tan Teik Cheng
  • Ti Lian Ker
  • Yew Teong Look
Ketua WanitaHeng Seai Kie
Ketua PemudaNicole Wong Siaw Ting
PendiriTan Cheng Lock
Dibentuk27 Februari 1949
Didahului olehPersatuan Tionghoa Malaya
Kantor pusatLantai 8, Wisma MCA, 163, Jalan Ampang, 50450 Kuala Lumpur, Malaysia
Surat kabarChina Press
The Star
Nanyang Siang Pau
Sin Chew Daily
Sayap pemudaPemuda MCA
Sayap wanitaWanita MCA
Keanggotaan54,520 (Oktober 2022)
IdeologiEtnis Tionghoa
Konservatisme sosial
Ideologi bersejarah:
Nasionalisme Tiongkok
Tridemisme
Posisi politikKanan tengah[1]
Afiliasi nasionalParti Perikatan (1952–1973)
Barisan Nasional (1973–sekarang)
sekutu partai : Perikatan Nasional (2020-2022)
Gabungan Rakyat Sabah (2020-2022)
HimneMa Hua Dang Ge
Dewan Negara:
4 / 70
Dewan Rakyat:
2 / 222
Dewan Undangan Negeri:
8 / 607
Bendera
Situs web
www.mca.org.my
Kantor MCA di Batu Anam, Johor

Persatuan Tionghoa Malaysia (Hanzi: 马来西亚华人公会,bahasa Tamil: மலேசிய சீனர் சங்கம் dan bahasa Inggris: Malaysian Chinese Association), atau lebih dikenal dengan akronim MCA adalah partai politik di Malaysia yang berasaskan etnis Tionghoa yang didirikan pada 27 Februari 1949. Bersama dengan Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu dan Kongres India Malaysia, MCA termasuk pendiri koalisi Barisan Nasional.

Sejak kemerdekaan, MCA pernah menjadi partai politik terbesar dan dominan bagi etnis Tionghoa di Malaysia, terutama pada periode awal hingga akhir tahun 1960-an. Kekuatan politiknya mulai berkurang ketika muncul partai politik baru, seperti Partai Aksi Demokrat dan Partai Gerakan Rakyat Malaysia, di mana partai-partai tersebut berusaha meraih dukungan para etnis Tionghoa. Meski demikian, MCA tetap memiliki pengaruh politik yang besar pada pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an. Pada 2008, MCA dinilai memiliki kinerja yang buruk yang mengakibatkan kalangan etnis Tionghoa lebih memilih Partai Aksi Demokrat dan Partai Keadilan Rakyat.[2] Pengaruh politiknya semakin berkurang ketika pemilihan umum Malaysia 2018 yang menyaksikan kekalahan Barisan Nasional dan Perdana Menteri Najib Razak. Hasil pada 2018, MCA hanya memperoleh satu kursi di daerah pemilihan federal. Namun, semasa kursi daerah pemilihan federal Tanjung Piai mengalami kekosongan, MCA berhasil merebut kursi di daerah pemilihan tersebut pada November 2019.[3]

Setelah jatuhnya pemerintahan Pakatan Harapan, MCA bersama Barisan Nasional kembali ke pucuk pemerintahan dan mendukung Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin.[4] Beberapa kader MCA masuk ke dalam kabinet pemerintahan Muhyiddin, di antaranya Wee Ka Siong, Lim Ban Hong, Mah Hang Soon, Wee Jeck Seng, dan Ti Lian Ker.

  1. ^ J Denis Derbyshire; Ian Derbyshire (1990). Political Systems Of The World. Allied Publishers. hlm. 118. ISBN 978-81-7023-307-7. 
  2. ^ "Thirteenth General Elections (GE13): Chinese votes and Implications on Malaysian Politics" (PDF). Kajian Malaysia. 32 (supp. 2): 25–53. 2014. 
  3. ^ "Barisan Nasional wins Tg Piai by-election with 15,086 vote majority". The Star Online. 16 November 2019. Diakses tanggal 30 Januari 2022. 
  4. ^ Ng, Eileen. "MCA hopes to moderate new govt but needs to win voter trust". The Straits Times. 

Developed by StudentB